DAVICHI~DONT SAY GOODBYE
Senin, 02 Desember 2013
Minggu, 01 Desember 2013
HARI GURU NASIONAL
Selamat hari guru nasional 25 Desember 2013 untuk guru- guru kami di SMA N. 1 Sibolga
Situasi saat hari guru di SMA N. 1Sibolga
Acara salam-salaman dalam memperingati hari guru
Foto bersama dengan guru-guru di SMA N. 1 Sibolga
Minggu, 17 November 2013
AGAMA ISLAM
Sejarah Islam dibagi menjadi tiga periode, yaitu:
A. Kesultanan Usmani
Didirikan oleh Usman, putra Artogol dari kabilah Oghuz di Mongol. Awalnya datang ke Turki untuk meminta suaka politik kepada penguasa Seljuk dari serangan tentara Mongol. Usman dipercaya menjadi panglima perang Dinasti Seljuk menggantikan ayahnya. Setelah Sultan Alauddin wafat, Usman mengambil alih kekuasaan, sejak itu berdirilah Dinasti Usmani.
Dinasti Usmani berbentuk kesultanan yang beribukota di Istanbul, Turki. Berasal dari suku bangsa pengembara yang bermukim di wilayah Asia Tengah, salah satunya suku Kayi. Usman bergelar “Pedisyah Al-Usman”, dibawah kepemimpinannya wilayah kesultanan semakin luas dengan menaklukan beberapa wilayah, seperti Azmir (1327 M), Tharasyanli (1356 M), Iskandar (1338 M), Ankara (1354 M), dan Galipoli (1356 M). Pada masa pemerintahan Muhammad Al-Fatih Kesultanan Usmani mengalami puncak kejayaan, dan dapat menaklukan wilayah Byzantum serta Konstantinopel (1453 M).
1. Pemerintahan dan Militer
Tingkatan paling tinggi dipegang oleh Sultan, tingkat kedua perdana menteri atau Sadrazan, tingkat ketiga gubernur atau Pasya, tingkat keempat bupati atau As-sawaziq atau Al-alawiyah.
Sistem pemerintahan dan kekuasaan militernya berjalan baik. Muncul kelompok elite militer yang disebut janissary atau inkrisyriyah pada masa Orkhan bin Usman, kelompok ini merupakan kelompok penghancur negeri non-muslim.
2. Pengetahuan dan Budaya
Terjadi akulturasi dari beberapa negara seiring dengan meluasnya wilayah, yaitu kebudayaan Persia, Byzantium, dan Arab. Rakyat Usmani mengambil ajaran tentang etika dan tat krama dari kebudayaan Persia, organisasi dan kemiliteran dari Byzantum, dan ilmu arsitektur dari Arab. Dari ilmu arsitektur tersebut, berdirilah berbagai masjid yang bagus serta kaligrafi indah.
3. Agama
Muncul dua aliran tarekat, yaitu Bektsyi yang banyak pengaruhnya dibidang militer, dan Maulawiyah yang banyak pengaruhnya di lingkungan pejabat pemerintahan.
B. Kerajaan Safawi
Didirikan oleh Syah Ismail pada 907 H/1500 M di Tabriz, Persia (Iran). Awalnya sebuah gerakan tarekat yang bernama Safawiyah yang menjadi gerakan politik, dipimpin oleh Syekh Safifuddin Ishaq. Gerakan ini memasuki wilayah politik dan pemerintahan karena merupakan tarekat militer yang para pengikutnya berkeinginan memainkan peran politik untuk memperkokoh kekuasaannya. Kegiatan politik dipertajam pada pemerintahan Ismail, sehingga Ismail dianggap sebagai pendiri Kerajaan Safawi. Dibentuk semacam kesatuan tentara agama atau Qizilbasy (si kepala merah) pada pemerintahan Haidar.
Ismal menerapkan Syiah Isra Asyariah sebagai agama negara. Sebelumnya Persia berada di bawah kekuaaan Suni, maka ia mendatangkan ulama Syiah dari Iraq, Bahrein, dan Libanon untuk tujuannya. Program ini mengalami pertentangan yang berat, karena tidak mudah mengubah ideologi rakyat dari Suni ke Syiah. Banyak pula sastrawan dan ulama Suni yang dibunuh demi penerapan Syiah ini. Syah Ismail terus melanjutkan penaklukan sampai ke seluruh Iran, Heart maupun Diyarbakr (Turki), dan Baghdad dengan dukungan pasukan Qizilbasy.
Pada masa pemerintahan Syah Abbas (1588-1629) Kerajaan Safawi mengalami puncak keemasaan. Tidak hanya meredam konflik internal dan merebut wilayah yang melepaskan diri, tetapi Syah Abbas juga mampu melebarkan wilayahnya ke Tabriz, Sirwan, dan kep.Harmuz, bahkan pelabuhan Bandar Abbas. Syah Abbas ingin melepaskan diri dari ketergantungan dukungan kekuatan militer Qizilbasy, maka ia membentuk kekuatan militer yang terdiri dari budak Kaukakus dan Georgia. Strategi ini berhasil mengusir kekuatan Uzbek di Khirazan pada tahun 1598.
1. Pemerintahan dan Politik
Terbagi secara horozontal, yaitu didasarkan pada garis kesukuan atau kedaerahan, dan pembagian secara vertikal, yaitu mencakup dua jenis, istana (dargah) dan sekretariat negara (divan atau mamalik). Penyelenggaraan negara dipercayakan kepada para amir (kepala suku) tingkat atas dan wazir (menteri) yang tergabung dalam suatu dewan (jangi). Terdapat lembaga yang tercakup dalam dewan tersebut (majelis nivis) yang terdiri dari sejarawan istana, sekretaris pribadi Syah, dan kepala intelejen.
2. Ekonomi
Ekonomi dikendalikan langsung oleh pusat. Banyak memperkuat di bidang pertanian dengan memperbanyak pengalihan tanah negara menjadi tanah raja. Pertumbuhan ekonominya semakin baik karena stabilitas keamanan yang dinamis dan situasi dalam negeri yang terkendali. Pelabuhan Bandar Abbas menjadi jalur perdagangan antara Timur dan Barat sehingga sektor perdagangan semakin maju. Di bidang pertanian mengalami kemajuan terutama di daerah Bulan Sabit yang subur.
3. Ilmu Pengetahuan
Didirikan lembaga pendidikan Syiah oleh Syah Abbas, yaitu sekolah teologi untuk lebih memantapkan akan aliran Syiah. Beberapa nama ilmuwan, sastrawan, dan sejarawan Safawi antara lain, Muhammad bin Husain Al-Amili Al-Juba’i, Muhammad Baqir Astarabadi, Sarudin Muhammad bin Ibrahim Syirazi, dan Muhammad Baqir Majlisi.
4. Bangunan dan Seni
Kantor, masjid, rumah sakit, dan jembatan raksasa dibangun dengan gaya arsitektur yang indah. Di bidang seni, terlihat dalam kegiatan dan hasil dari kerajinan tangan, keramik, karpet, dan seni lukis.
C. Kerajaan Mogul
Didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M) di India. Babur diwarisi daerah Ferghana dari ayahnya ketika berusia 11 tahun. Berdirinya Kerajaan Mogul di India menimbulkan serangan dari Kerajaan Hindu, serangan ini dapat dikalahkan oleh Babur. Babur memerintah selama 30 tahun, setelah wafat digantikan putranya, Humayun yang hanya memerintah selama 9 tahun karena kondisi dalam negeri tidak aman dengan munculnya pemberontakan. Humayun meninggal dan digantikan oleh anaknya yang berusia 14 tahun, Akbar. Urusan pemerintahan diserahkan kepada Bairam Khan. Ketika Akbar dewasa, ia memperluas wilayah dengan menaklukan daerah Chundar, Ghond, Orisa, dan Asingah. Pemerintahan dijalankan secara militeristik, pemimpin daerah dipimpin ileh seorang komandan (sipah saleh). Terjadi kemajuan di berbagai bidang, misalnya ekonomi dan pertanian, yang dipacu oleh stabilitas politik yang aman dan pemerintahan yang stabil. Karya Malik Muhammad Jayadi yang berjudul “Padmayat” menjadi karya sastra yang paling menonjol. Demikian juga pembangunan masjid indah dan megah yang berlapis mutiara yang disebut “Taj Mahal”.
D. Manfaat Sejarah Perkembangan Islam Abad Pertengahan
Beberapa manfaat dari sejarah perkembangan Islam abad pertengahan diantaranya:
1. Jiwa dan semangat persatuan serta kesatuan yang dibina oleh tiga kerajaan besar dapat membangun kerajaan pada zamannya.
2. Kerja keras dan pantang menyerah yang dilakukan oleh rakyat dan pemimpin pada masa pertengahan telah membuahkan hasil yang gemilang.
3. Kreativitas dan ketekunan yang dimiliki para ilmuwan pada masa pertengahan telah melahirkan berbagai ilmu pengetahuan dan perkembangan kebudayaan.
E. Pengaruh Perkembangan Islam Abad Pertengahan
Terhadap Umat Islam di Indonesia
Pengaruh perkembangan Islam abad pertengahan terhadap umat Islam di Indonesia antara lain:
1. Muncul pemahaman dari metode berpikir tradisional menjadi rasional.
2. Berkembang pendekatan teologi Asy’ariyah.
3. Muncul madzab yang sangat besar yaitu Syafi’i, Maliki, Hambali, dan Hanafi.
4. Memberikan pengaruh positif yang memiliki peradaban bagi masyarakat di Indonesia.
5. Mengembangkan syiar Islam sehingga nilai-nilai ajaran Islam dapat dianut dan dilaksanakan masyarakat muslim di Indonesia.
Sejarah Islam dibagi menjadi tiga periode, yaitu:
- Periode Klasik (650-1250 M), merupakan zaman kemajuan. Periode ini dibagi dua fase:
- Fase ekspansi, integrasi, dan puncak kemajuan (650-1000 M).
- Fase disintegrasi (1000-1250 M).
- Periode Pertengahan (1250-1800 M), terdiri dari dua fase:
- Fase kemunduran (1250-1500 M).
- Fase tiga kerajaan besar (1500-1800 M).
- Periode Modern (1800-sekarang), merupakan periode kebangkitan umat Islam.
A. Kesultanan Usmani
Didirikan oleh Usman, putra Artogol dari kabilah Oghuz di Mongol. Awalnya datang ke Turki untuk meminta suaka politik kepada penguasa Seljuk dari serangan tentara Mongol. Usman dipercaya menjadi panglima perang Dinasti Seljuk menggantikan ayahnya. Setelah Sultan Alauddin wafat, Usman mengambil alih kekuasaan, sejak itu berdirilah Dinasti Usmani.
Dinasti Usmani berbentuk kesultanan yang beribukota di Istanbul, Turki. Berasal dari suku bangsa pengembara yang bermukim di wilayah Asia Tengah, salah satunya suku Kayi. Usman bergelar “Pedisyah Al-Usman”, dibawah kepemimpinannya wilayah kesultanan semakin luas dengan menaklukan beberapa wilayah, seperti Azmir (1327 M), Tharasyanli (1356 M), Iskandar (1338 M), Ankara (1354 M), dan Galipoli (1356 M). Pada masa pemerintahan Muhammad Al-Fatih Kesultanan Usmani mengalami puncak kejayaan, dan dapat menaklukan wilayah Byzantum serta Konstantinopel (1453 M).
1. Pemerintahan dan Militer
Tingkatan paling tinggi dipegang oleh Sultan, tingkat kedua perdana menteri atau Sadrazan, tingkat ketiga gubernur atau Pasya, tingkat keempat bupati atau As-sawaziq atau Al-alawiyah.
Sistem pemerintahan dan kekuasaan militernya berjalan baik. Muncul kelompok elite militer yang disebut janissary atau inkrisyriyah pada masa Orkhan bin Usman, kelompok ini merupakan kelompok penghancur negeri non-muslim.
2. Pengetahuan dan Budaya
Terjadi akulturasi dari beberapa negara seiring dengan meluasnya wilayah, yaitu kebudayaan Persia, Byzantium, dan Arab. Rakyat Usmani mengambil ajaran tentang etika dan tat krama dari kebudayaan Persia, organisasi dan kemiliteran dari Byzantum, dan ilmu arsitektur dari Arab. Dari ilmu arsitektur tersebut, berdirilah berbagai masjid yang bagus serta kaligrafi indah.
3. Agama
Muncul dua aliran tarekat, yaitu Bektsyi yang banyak pengaruhnya dibidang militer, dan Maulawiyah yang banyak pengaruhnya di lingkungan pejabat pemerintahan.
B. Kerajaan Safawi
Didirikan oleh Syah Ismail pada 907 H/1500 M di Tabriz, Persia (Iran). Awalnya sebuah gerakan tarekat yang bernama Safawiyah yang menjadi gerakan politik, dipimpin oleh Syekh Safifuddin Ishaq. Gerakan ini memasuki wilayah politik dan pemerintahan karena merupakan tarekat militer yang para pengikutnya berkeinginan memainkan peran politik untuk memperkokoh kekuasaannya. Kegiatan politik dipertajam pada pemerintahan Ismail, sehingga Ismail dianggap sebagai pendiri Kerajaan Safawi. Dibentuk semacam kesatuan tentara agama atau Qizilbasy (si kepala merah) pada pemerintahan Haidar.
Ismal menerapkan Syiah Isra Asyariah sebagai agama negara. Sebelumnya Persia berada di bawah kekuaaan Suni, maka ia mendatangkan ulama Syiah dari Iraq, Bahrein, dan Libanon untuk tujuannya. Program ini mengalami pertentangan yang berat, karena tidak mudah mengubah ideologi rakyat dari Suni ke Syiah. Banyak pula sastrawan dan ulama Suni yang dibunuh demi penerapan Syiah ini. Syah Ismail terus melanjutkan penaklukan sampai ke seluruh Iran, Heart maupun Diyarbakr (Turki), dan Baghdad dengan dukungan pasukan Qizilbasy.
Pada masa pemerintahan Syah Abbas (1588-1629) Kerajaan Safawi mengalami puncak keemasaan. Tidak hanya meredam konflik internal dan merebut wilayah yang melepaskan diri, tetapi Syah Abbas juga mampu melebarkan wilayahnya ke Tabriz, Sirwan, dan kep.Harmuz, bahkan pelabuhan Bandar Abbas. Syah Abbas ingin melepaskan diri dari ketergantungan dukungan kekuatan militer Qizilbasy, maka ia membentuk kekuatan militer yang terdiri dari budak Kaukakus dan Georgia. Strategi ini berhasil mengusir kekuatan Uzbek di Khirazan pada tahun 1598.
1. Pemerintahan dan Politik
Terbagi secara horozontal, yaitu didasarkan pada garis kesukuan atau kedaerahan, dan pembagian secara vertikal, yaitu mencakup dua jenis, istana (dargah) dan sekretariat negara (divan atau mamalik). Penyelenggaraan negara dipercayakan kepada para amir (kepala suku) tingkat atas dan wazir (menteri) yang tergabung dalam suatu dewan (jangi). Terdapat lembaga yang tercakup dalam dewan tersebut (majelis nivis) yang terdiri dari sejarawan istana, sekretaris pribadi Syah, dan kepala intelejen.
2. Ekonomi
Ekonomi dikendalikan langsung oleh pusat. Banyak memperkuat di bidang pertanian dengan memperbanyak pengalihan tanah negara menjadi tanah raja. Pertumbuhan ekonominya semakin baik karena stabilitas keamanan yang dinamis dan situasi dalam negeri yang terkendali. Pelabuhan Bandar Abbas menjadi jalur perdagangan antara Timur dan Barat sehingga sektor perdagangan semakin maju. Di bidang pertanian mengalami kemajuan terutama di daerah Bulan Sabit yang subur.
3. Ilmu Pengetahuan
Didirikan lembaga pendidikan Syiah oleh Syah Abbas, yaitu sekolah teologi untuk lebih memantapkan akan aliran Syiah. Beberapa nama ilmuwan, sastrawan, dan sejarawan Safawi antara lain, Muhammad bin Husain Al-Amili Al-Juba’i, Muhammad Baqir Astarabadi, Sarudin Muhammad bin Ibrahim Syirazi, dan Muhammad Baqir Majlisi.
4. Bangunan dan Seni
Kantor, masjid, rumah sakit, dan jembatan raksasa dibangun dengan gaya arsitektur yang indah. Di bidang seni, terlihat dalam kegiatan dan hasil dari kerajinan tangan, keramik, karpet, dan seni lukis.
C. Kerajaan Mogul
Didirikan oleh Zahiruddin Babur (1482-1530 M) di India. Babur diwarisi daerah Ferghana dari ayahnya ketika berusia 11 tahun. Berdirinya Kerajaan Mogul di India menimbulkan serangan dari Kerajaan Hindu, serangan ini dapat dikalahkan oleh Babur. Babur memerintah selama 30 tahun, setelah wafat digantikan putranya, Humayun yang hanya memerintah selama 9 tahun karena kondisi dalam negeri tidak aman dengan munculnya pemberontakan. Humayun meninggal dan digantikan oleh anaknya yang berusia 14 tahun, Akbar. Urusan pemerintahan diserahkan kepada Bairam Khan. Ketika Akbar dewasa, ia memperluas wilayah dengan menaklukan daerah Chundar, Ghond, Orisa, dan Asingah. Pemerintahan dijalankan secara militeristik, pemimpin daerah dipimpin ileh seorang komandan (sipah saleh). Terjadi kemajuan di berbagai bidang, misalnya ekonomi dan pertanian, yang dipacu oleh stabilitas politik yang aman dan pemerintahan yang stabil. Karya Malik Muhammad Jayadi yang berjudul “Padmayat” menjadi karya sastra yang paling menonjol. Demikian juga pembangunan masjid indah dan megah yang berlapis mutiara yang disebut “Taj Mahal”.
D. Manfaat Sejarah Perkembangan Islam Abad Pertengahan
Beberapa manfaat dari sejarah perkembangan Islam abad pertengahan diantaranya:
1. Jiwa dan semangat persatuan serta kesatuan yang dibina oleh tiga kerajaan besar dapat membangun kerajaan pada zamannya.
2. Kerja keras dan pantang menyerah yang dilakukan oleh rakyat dan pemimpin pada masa pertengahan telah membuahkan hasil yang gemilang.
3. Kreativitas dan ketekunan yang dimiliki para ilmuwan pada masa pertengahan telah melahirkan berbagai ilmu pengetahuan dan perkembangan kebudayaan.
E. Pengaruh Perkembangan Islam Abad Pertengahan
Terhadap Umat Islam di Indonesia
Pengaruh perkembangan Islam abad pertengahan terhadap umat Islam di Indonesia antara lain:
1. Muncul pemahaman dari metode berpikir tradisional menjadi rasional.
2. Berkembang pendekatan teologi Asy’ariyah.
3. Muncul madzab yang sangat besar yaitu Syafi’i, Maliki, Hambali, dan Hanafi.
4. Memberikan pengaruh positif yang memiliki peradaban bagi masyarakat di Indonesia.
5. Mengembangkan syiar Islam sehingga nilai-nilai ajaran Islam dapat dianut dan dilaksanakan masyarakat muslim di Indonesia.
BIOLOGI
Sistem Peredaran Darah pada Manusia
- Sistem peredaran darah berfungsi untuk mengedarkan zat makanan ke
seluruh tubuh. Zat makanan berguna untuk pertumbuhan, mengganti sel-sel
yang rusak, dan untuk beraktivitas. Pada manusia, sistem transportasi
atau peredaran darah terdiri atas tiga bagian utama, yaitu jantung,
pembuluh darah, dan darah.
Pada manusia dan mamalia, selain pembuluh darah vena dari jaringan tubuh yang kembali ke jantung, ada pula vena yang sebelum kembali ke jantung singgah dahulu ke suatu alat tubuh, misalnya darah dari usus sebelum ke jantung singgah dulu ke hati. Peredaran darah ini disebut sistem vena porta.
Sistem Peredaran Darah pada Manusia
1. Jantung
Jantung
terletak di rongga dada, diselaputi oleh suatu membran pelindung yang
disebut perikardium. Dinding jantung terdiri atas jaringan ikat padat
yang membentuk suatu kerangka fibrosa dan otot jantung. Serabut otot
jantung bercabang-cabang dan beranastomosis secara erat.
a. Struktur dan cara kerja jantung
Jantung
manusia dan mamalia lainnya mempunyai empat ruangan, yaitu atrium kiri
dan kanan, serta ventrikel kiri dan kanan. Dinding ventrikel lebih tebal
daripada dinding atrium, karena ventrikel harus bekerja lebih kuat
untuk memompa darah ke organ-organ tubuh yang lainnya. Selain itu,
dinding ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan, karena
ventrikel kiri bekerja lebih kuat memompa darah ke seluruh tubuh.
Sedangkan, ventrikel kanan hanya memompa darah ke paru-paru. Atrium kiri dan kanan dipisahkan oleh sekat yang disebut septum atriorum. Sedangkan, sekat yang memisahkan ventrikel kiri dan kanan dinamakan septum interventrakularis.
Darah kotor
dari tubuh masuk ke atrium kanan, kemudian melalui katup yang disebut
katup trikuspid mengalir ke ventrikel kanan. Nama trikuspid berhubungan
dengan adanya tiga daun jaringan yang terdapat pada lubang antara atrium
kanan dan ventrikel kanan. Kontraksi ventrikel akan menutup katup
trikuspid, tetapi membuka katup pulmoner yang terletak pada lubang masuk
arteri pulmoner.
Darah masuk ke
dalam arteri pulmoner yang langsung bercabang-cabang menjadi cabang
kanan dan kiri yang masing-masing menuju paru-paru kanan dan kiri.
Arteri-arteri ini bercabang pula sampai membentuk arteriol.
Arteriol-arteriol
memberi darah ke pembuluh kapiler dalam paru-paru. Di sinilah darah
melepaskan karbondioksida dan mengambil oksigen. Selanjutnya, darah
diangkut oleh pembuluh darah yang disebut venul, yang berfungsi sebagai
saluran anak dari vena pulmoner. Empat vena pulmoner (dua dari setiap
paru-paru) membawa darah kaya oksigen ke atrium kiri jantung. Hal ini
merupakan bagian sistem sirkulasi yang dikenal sebagai sistem pulmoner atau peredaran darah kecil.
Dari atrium
kiri, darah mengalir ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid. Kontraksi
ventrikel akan menutup katup bikuspid dan membuka katup aortik pada
lubang masuk ke aorta. Cabang-cabang yang pertama dari aorta terdapat
tepat di dekat katup aortik. Dua lubang menuju ke arteri-arteri koroner
kanan dan kiri.
Arteri
koroner ialah pembuluh darah yang memberi makan sel-sel jantung. Arteri
ini menuju arteriol yang memberikan darah ke pembuluh kapiler yang
menembus seluruh bagian jantung. Kemudian, darah diangkut oleh venul
menuju ke vena koroner yang bermuara ke atrium kanan. Sistem sirkulasi
bagian ini disebut sistem koroner. Selain itu, aorta dari ventrikel kiri
juga bercabang menjadi arteri yang mengedarkan darah kaya oksigen ke
seluruh tubuh (kecuali paru-paru), kemudian darah miskin oksigen
diangkut dari jaringan tubuh oleh pembuluh vena ke jantung (atrium
kanan). Peredaran darah ini disebut peredaran darah besar.
b. Denyut jantung dan tekanan darah
Otot jantung
mempunyai kemampuan untuk berdenyut sendiri secara terus menerus. Suatu
sistem integrasi di dalam jantung memulai denyutan dan merangsang
ruang-ruang di dalam jantung secara berurutan. Pada mamalia, setiap
kontraksi dimulai dari simpul sinoatrium. Simpul sinoatrium atau pemacu
terdiri atas serabut purkinje yang terletak antara atrium dan sinus
venosus. Impuls menyebar ke seluruh bagian atrium dan ke simpul
atrioventrikel. Selanjutnya, impuls akan diteruskan ke otot ventrikel
melalui serabut purkinje. Hal ini berlangsung cepat sehingga kontraksi
ventrikel mulai pada apeks jantung dan menyebar dengan cepat ke arah
pangkal arteri besar yang meninggalkan jantung.
Kecepatan
denyut jantung dalam keadaan sehat berbeda-beda, dipengaruhi oleh
pekerjaan, makanan, umur dan emosi. Irama dan denyut jantung sesuai
dengan siklus jantung. Jika jumlah denyut ada 70 maka berarti siklus
jantung 70 kali semenit. Kecepatan normal denyut nadi pada waktu bayi
sekitar 140 kali permenit, denyut jantung ini makin menurun dengan
bertambahnya umur, pada orang dewasa jumlah denyut jantung sekitar 60 -
80 per menit.
Pada orang
yang beristirahat jantungnya berdetak sekitar 70 kali per menit dan
memompa darah 70 ml setiap denyut (volume denyutan adalah 70 ml). Jadi,
jumlah darah yang dipompa setiap menit adalah 70 × 70 ml atau sekitar 5
liter. Sewaktu banyak bergerak, seperti olahraga, kecepatan jantung
dapat menjadi 150 setiap menit dan volume denyut lebih dari 150 ml. Hal
ini, membuat daya pompa jantung 20 - 25 liter per menit.
Darah
mengalir, karena kekuatan yang disebabkan oleh kontraksi ventrikel kiri.
Sentakan darah yang terjadi pada setiap kontraksi dipindahkan melalui
dinding otot yang elastis dari seluruh sistem arteri. Peristiwa ketika
jantung mengendur atau sewaktu darah memasuki jantung disebut diastol.
Sedangkan, ketika jantung berkontraksi atau pada saat darah meninggalkan
jantung disebut sistol. Tekanan darah manusia yang sehat dan normal
sekitar 120 atau 80 mm Hg. 120 merupakan tekanan sistol, dan 80 adalah
tekanan diastole.
2. Pembuluh Darah
Pembuluh
darah merupakan jalan bagi darah yang mengalir dari jantung menuju ke
jaringan tubuh, atau sebaliknya. Pembuluh darah dapat dibagi menjadi
tiga macam, yaitu pembuluh nadi, pembuluh vena, dan pembuluh kapiler.
a. Pembuluh nadi
Pembuluh
nadi atau pembuluh arteri ialah pembuluh darah yang membawa darah dari
jantung menuju kapiler. Arteri vertebrata dilapisi endotel dan mempunyai
dinding yang relatif tebal yang mengandung jaringan ikat elastis dan
otot polos. Arteri cenderung terletak agak lebih dalam di jaringan
badan.
Dinding
arteri besar (aorta) yang keluar dari jantung banyak mengandung jaringan
ikat. Kekuatan tiap sistol ventrikel mendorong darah ke dalam arteri
dan melebarkannya agar dapat menampung darah tersebut. Pada waktu
diastol, kelenturan dinding bagian pertama arteri tersebut membantu
mendorong darah ke bagian arteri yang menjadi lebar. Elastisitas arteri
yang besar itu mengubah arus darah menjadi mantap dan tenang.
Peregangan
dan kontraksi arteri yang terjadi bergantian dengan sangat cepat menuju
perifer (7,5 m per detik) yang dapat dirasakan sebagai denyut nadi.
Setelah arteri mencapai jaringan, arteri akan bercabang-cabang. Pada
tiap cabang rongga saluran menjadi makin sempit, tetapi jumlah luas
penampang makin besar sehingga kecepatan arus darah berkurang dan
tekanannya menurun.
b. Pembuluh vena
Pembuluh
vena atau pembuluh balik ialah pembuluh darah yang membawa darah ke arah
jantung. Pembuluh vena terdiri atas tiga lapisan, seperti pembuluh
arteri. Dari lapisan dalam ke arah luar adalah endotel,
jaringan elastik dan otot polos, serta jaringan ikat fibrosa. Pada
sepanjang pembuluh vena, terdapat katup-katup yang mencegah darah
kembali ke jaringan tubuh. Pembuluh vena terletak lebih ke permukaan
pada jaringan tubuh daripada pembuluh arteri.
Perbedaan pembuluh arteri dengan pembuluh vena dapat dilihat pada Tabel berikut.
No
|
Sifat
|
Arteri
|
Vena
|
1
|
dinding
|
tebal dan elastis
|
tipis, kurang elastis
|
2
|
katup
|
satu pada pangkal arteri
|
banyak, sepanjang vena
|
3
|
letak
|
di bagian dalam tubuh
|
permukaan tubuh
|
4
|
Tekanan
|
kuat, jika terpotong darah memancar
|
lemah, jika terpotong darah menetes
|
5
|
Arah
Aliran
|
ke luar jantung
|
masuk ke jantung
|
Pada manusia dan mamalia, selain pembuluh darah vena dari jaringan tubuh yang kembali ke jantung, ada pula vena yang sebelum kembali ke jantung singgah dahulu ke suatu alat tubuh, misalnya darah dari usus sebelum ke jantung singgah dulu ke hati. Peredaran darah ini disebut sistem vena porta.
c. Pembuluh kapiler
Pembuluh
kapiler ialah pembuluh darah kecil yang mempunyai diameter kira-kira
sebesar sel darah merah, yaitu 7,5 μm. Meskipun diameter sebuah kapiler
sangat kecil, jumlah kapiler yang timbul dari sebuah arteriol cukup
besar sehingga total daerah sayatan melintang yang tersedia untuk aliran
darah meningkat. Pada orang dewasa kira-kira ada 90.000 km kapiler.
Dinding
kapiler terdiri atas satu lapis sel epitel yang permiabel daripada
membran plasma sel. Oksigen, glukosa, asam amino, berbagai ion dan zat
lain yang diperlukan secara mudah dapat berdifusi melalui dinding
kapiler ke dalam cairan interstitium mengikuti gradien konsentrasinya.
Sebaliknya, karbondioksida, limbah nitrogen, dan hasil sampingan
metabolisme lain dapat dengan mudah berdifusi ke dalam darah.
3. Darah
Medium
transpor dari sistem sirkulasi adalah darah. Darah tidak hanya
mengangkut oksigen dan karbondioksida ke dan dari jaringan-jaringan dan
paru-paru. Tetapi juga mengangkut bahan lainnya ke seluruh tubuh. Hal
ini meliputi molekul-molekul makanan (seperti gula, asam amino) limbah
metabolisme (seperti urea), ion-ion dari macam-macam garam (seperti Na+,
Ca++,Cl–, HCO3–), dan hormon-hormon. Darah juga berfungsi mengedarkan
panas dalam tubuh. Selain itu, darah memainkan peranan aktif dalam
memerangi bibit penyakit. Darah yang terdapat di dalam tubuh kira-kira
8% bobot tubuh. Jadi, seorang laki-laki dengan bobot badan 70 kg
mempunyai volume darah kira-kira 5,4 liter.
Darah
manusia terdiri atas dua komponen, yaitu sel-sel darah yang berbentuk
padatan dan plasma darah yang berbentuk cairan. Jika darah
disentrifugasi, maka darah akan terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian
paling bawah adalah sel-sel darah merah, lapisan di atasnya adalah
lapisan berwarna kuning yang berisi sel-sel darah putih. Sedangkan,
lapisan paling atas adalah plasma darah.
a. Sel-sel darah
Sel-sel
darah dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu sel darah merah, sel darah
putih, dan keping-keping darah. Sel-sel darah ini cukup besar sehingga
dapat diamati dengan mikroskop biasa.
1) Sel darah merah (eritrosit)
Dari ketiga
macam sel darah, sel darah merah mempunyai jumlah terbanyak. Pada wanita
normal mempunyai kira-kira 4,5 juta sel darah merah dalam setiap mm³
darah. Sedangkan, pada laki-laki normal sekitar 5 juta sel darah merah
setiap mm³. Selain itu, jumlah sel darah merah juga dipengaruhi oleh
ketinggian tempat seseorang hidup dan kesehatan seseorang. Sel-sel darah
merah mempunyai bentuk cakram bikonkaf dengan diameter 7,5 μm,
ketebalan 2 μm, dan tidak berinti sel.
Bentuk
bikonkaf ini mempercepat pertukaran gas-gas antara sel-sel dan plasma
darah. Sel darah merah dibentuk dalam tulang-tulang rusuk, tulang dada,
dan tulang belakang. Eritrosit memiliki pigmen respirasi, yaitu
hemoglobin yang berperan mengikat oksigen sehingga membentuk
oksihemoglobin (HbO2). Jangka hidup sel-sel darah merah kira-kira 120
hari. Sel-sel darah merah yang telah tua akan ditelan oleh sel-sel
fagostik dalam hati. Sebagian besar besi dari hemoglobin digunakan
kembali. Sedangkan, sisa dari molekul hemoglobin yang dipecah menjadi
pigmen empedu yang diekskresikan oleh hati ke dalam empedu.
2) Sel darah putih (leukosit)
Sel darah
putih mempunyai satu inti sel dan berbentuk tidak tetap. Fungsi umum
dari sel darah putih adalah melindungi tubuh dari infeksi. Umur leukosit
dalam sistem peredaran darah adalah 12 - 13 hari. Berdasarkan granula
yang dikandung sitoplasma, sel darah putih dapat dibedakan menjadi sel
darah putih bergranula (granulosit) dan sel darah putih yang tidak
bergranula (agranulosit). Leukosit yang bergranula, contohnya eusinofil
(2 - 4 %), basofil (0,5 - 1 %), dan neutrofil (60 - 70 %). Sedangkan,
leukosit yang tidak bergranula, contohnya limfosit (20 - 25 %) dan
monosit (3 - 8 %).
Neutrofil
dan monosit melindungi tubuh dengan cara melakukan endositosis terhadap
partikel asing yang masuk ke dalam tubuh. Jumlah eusinofil akan
meningkat jika tubuh mengidap cacing-cacing parasit. Basofil berperan
dalam reaksi alergi dengan membentuk sel mast. Sedangkan, limfosit berperan dalam pembentukan antibodi.
Semua
sel-sel darah putih dibuat dalam sumsum tulang dan kelenjar limfa.
Jumlah sel darah putih di dalam tubuh kira-kira 5.000 - 10.000 sel
setiap mm³ darah. Jika terjadi infeksi, jumlah leukosit di dalam tubuh
bisa meningkat mencapai 30.000. Jumlah leukosit yang melebihi jumlah
normal ini disebut leukopeni. Sedangkan, jumlah leukosit yang kurang
dari jumlah normal disebut leukositosis.
Contoh
keadaan jumlah leukosit menjadi lebih besar dari normal adalah leukimia
atau kanker darah. Leukosit yang sangat banyak ini mengakibatkan
fagositosis terhadap sel darah merah oleh sel darah putih.
3) Keping-keping darah (trombosit)
Keping-keping
darah adalah fragmen sel-sel yang dihasilkan oleh sel-sel besar
(megakariosit) dalam sum-sum tulang. Trombosit berbentuk seperti cakera
atau lonjong dan berukuran 2 μm. Keping-keping darah mempunyai umur
hanya 8 - 10 hari. Secara normal dalam setiap mm³ darah terdapat 150.000
- 400.000 keping-keping darah. Trombosit memiliki peranan dalam
pembekuan darah.
b. Plasma darah
Plasma darah
ialah cairan berwarna kekuning-kuningan dan terdapat sel-sel darah.
Komponen terbesar dari plasma darah adalah air. Dalam plasma darah
terlarut molekul-molekul dan ion-ion yang beraneka ragam.
Molekul-molekul ini meliputi glukosa yang bekerja sebagai sumber utama
energi untuk sel-sel dan asam amino. Selain molekul makanan, juga
terdapat sisa metabolisme sel. Vitamin-vitamin dan hormon juga terdapat
dalam plasma darah. Sejumlah ion, misalnya Na+ dan Cl– terdapat dalam
plasma darah. Kira-kira 7 % plasma terdiri atas molekul-molekul protein,
seperti fibrinogen yang esensial untuk proses pembekuan darah.
4. Golongan Darah dan Transfusi
Darah
manusia dapat digolongkan berdasarkan komposisi aglutinogen dan
aglutininnya. Antigen adalah suatu jenis protein yang mampu merangsang
pembentukan antibodi. Penggolongan ini sangat bermanfaat untuk transfusi
darah. Untuk lebih memahami, mari ikuti uraian tentang golongan darah
dan transfusi darah berikut ini.
a. Golongan darah
Golongan
darah pada manusia dapat dibedakan menjadi empat golongan berdasarkan
ada atau tidak adanya antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin).
Orang yang bergolongan darah A, pada membran sel darah merah mengandung
antigen atau aglutinogen A. Sementara, plasma darahnya mengandung
aglutinin β (antibodi β). Orang yang bergolongan darah B, pada membran
sel darah merah mengandung aglutinogen B, sementara plasma darahnya
mengandung aglutinin α (antibodi α).
Orang yang
bergolongan darah AB, pada membran sel darah merah mengandung
aglutinogen A dan B, sementara plasma darahnya tidak mengandung antibodi
α dan β. Sedangkan, orang yang bergolongan darah O, pada membran sel
darah merah tidak memiliki aglutinogen A dan B, sementara plasma
darahnya mengandung aglutinin α dan β. Untuk lebih memahami, mari
perhatikan Tabel di bawah ini.
Golongan Darah
|
Aglutinogen
|
Aglutinin
|
A
|
A
|
β
|
B
|
B
|
α
|
AB
|
AB
|
-
|
O
|
-
|
α
dan β
|
b. Transfusi darah
Transfusi
darah adalah pemberian darah dari seseorang kepada orang yang
memerlukan. Orang yang memberi darah disebut donor, sedangkan orang yang
menerima darah disebut resipien. Dalam transfusi darah, donor harus
memperhatikan jenis aglutinogen (antigen) yang dimilikinya.
Sedangkan,
pada resipien yang perlu diperhatikan adalah aglutininnya (antibodi).
Jika antigen A (aglutinogen A) bertemu dengan antibodi α (aglutinin α),
maka darah akan menggumpal atau membeku. Begitu pula sebaliknya, jika
antigen B (aglutinogen B) bertemu dengan antibodi β (aglutinin β), maka
darah juga akan menggumpal atau membeku.
Golongan
darah O dapat menjadi donor bagi semua golongan darah, karena golongan
darah ini tidak memiliki aglutinogen A maupun B sehingga tidak
menyebabkan aglutinasi atau penggumpalan darah. Oleh karena itu,
golongan darah O disebut donor universal. Golongan darah O hanya dapat
menerima darah dari orang yang bergolongan darah O juga, dan tidak dapat
menerima darah dari golongan darah yang lainnya karena golongan darah O
memiliki antibodi α dan β.
Duktus limfatikus dekster ialah pembuluh yang mengalirkan cairan limfa dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan tangan sebelah kanan masuk ke pembuluh balik bawah tulang selangka kanan. Sedangkan, duktus toraksikus sinister ialah pembuluh yang mengalirkan cairan limfa dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan tangan sebelah kiri masuk ke pembuluh balik di bawah tulang selangka kiri.
Tabel Skema Kemungkinan Terjadinya Transfusi Darah
Golongan
darah AB merupakan resipien universal, karena dapat menerima darah dari
golongan darah A, B, AB, maupun O. Hal ini disebabkan karena golongan
darah AB tidak mempunyai antibodi (aglutinin) α maupun β, tetapi hanya
memiliki antigen (aglutinogen) A dan B.
Selain
golongan darah, ada faktor lain yang menentukan dalam transfusi darah,
yaitu suatu antigen yang dimiliki manusia yang dinamakan rhesus. Rhesus
negatif adalah darah yang di dalam eritrositnya tidak mengandung antigen
rhesus, tetapi dalam plasma darahnya mampu membentuk antibodi atau
aglutinin rhesus. Jika darah seseorang yang bergolongan rhesus positif
ditransfusikan ke golongan rhesus negatif, maka akan terjadi
penggumpalan walaupun golongan darahnya sama.
5. Peredaran Limfa
Peredaran limfa dimulai dari jaringan dan berakhir pada pembuluh balik di bawah selangka. Cairan limfa berasal dari plasma darah dalam kapiler darah yang keluar menuju jaringan tubuh. Kemudian, cairan limfa ini masuk ke dalam dua macam pembuluh getah bening, yaitu duktus limfatikus dekster dan duktus toraksikus sinister.Duktus limfatikus dekster ialah pembuluh yang mengalirkan cairan limfa dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan tangan sebelah kanan masuk ke pembuluh balik bawah tulang selangka kanan. Sedangkan, duktus toraksikus sinister ialah pembuluh yang mengalirkan cairan limfa dari kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, dan tangan sebelah kiri masuk ke pembuluh balik di bawah tulang selangka kiri.
KIMIA
Apabila air dalam sebuah tempat tertutup (sistem tertutup atau pada suhu
kamar) dipanaskan, beberapa molekul air pada permukaan akan bergerak cukup
cepat untuk lepas dari cairan dan menguap. Apabila air berada dalam ruang terbuka,
tidak mungkin molekul air akan kembali lagi, sehingga uap yang terbentuk akan
habis. Namun, jika air berada pada suatu tempat tertutup , maka akan terdapat perbedaan.
Uap yang terbentuk tidak dapat melepaskan diri dan akan
bertabrakan dengan air-air di permukaan dan akan kembali pada cairan (dengan
kata lain mengembun). Pada awalnya kecepatan pengembunan rendah, saat terdapat
sedikit molekul dalam uap. Penguapan akan berlanjutdengan kecepatan yang lebih
besar daripada pengembunan.Oleh karena itu, volume air akan menyusut dan
molekul-molekul uap akan bertambah.
Bertambahnya molekul-molekul uap mengakibatkan
molekul-molekul tersebut saling bertabrakan, dan
bergabung dengan cairan. Pada akhirnya, kecepatan
penguapan dan pengembunan akan sama. Keadaan
di mana reaksi berlangsung terus-menerus dan
kecepatan membentuk zat produk sama dengan
kecepatan menguraikan zat pereaksi disebut
kesetimbangan dinamik. Reaksi kimia yang dapat
balik (zat-zat produk dapat kembali menjadi zat-zat semula) disebut reaksi reversibel.
Ciri-ciri kesetimbangan dinamis adalah:
1. Reaksi berlangsung terus-menerus dengan arah yang berlawanan.
2. Terjadi pada ruang tertutup, suhu, dan tekanan tetap.
3. Kecepatan reaksi ke arah produk (hasil reaksi) sama dengan kecepatan reaksi ke
arah reaktan (zat-zat pereaksi).
4. Tidak terjadi perubahan makroskopis, yaitu perubahan yang dapat dilihat, tetapi
terjadi perubahan mikroskopis, yaitu perubahan tingkat partikel (tidak dapat
dilihat).
5. Setiap komponen tetap ada.
Pada reaksi kesetimbangan peruraian gas N2O4 menjadi gas NO2, tercapai
keadaan setimbang saat kecepatan terurainya N2O4 sama besarnya dengan kecepatan
membentuk kembali N2O4.
N2O4(g) ←⎯⎯⎯⎯→ 2 NO2(g)
Tercapainya kesetimbangan dinamis peruraian N2O4 dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar (a) Reaksi dimulai,
campuran reaksi terdiri dari N2O4 tidak berwarna, (b) N2O4 terurai
membentuk NO2 cokelat kemerahan,warna campuran jadi cokelat, (c)
Kesetimbangan tercapai, konsentrasiNO2 dan N2O4 konstan dan warna
campur-an mencapai warna final, (d)Karena reaksi berlangsung terusmenerus
dengan kecepatan sama,maka konsentrasi dan warna konstan.
Sumber: Chemistry, The MolecularNature of Matter and Change, Martin
S. Silberberg, 2000.
Dalam sistem terbuka (di alam sekitar kita) terjadi kesetimbangan kimia
(reaksi bolak-balik/dua arah/reversibel), yaitu proses siklus oksigen, siklus
air, dan siklus nitrogen. Dengan adanya kesetimbangan kimia (reaksi reversibel/
dua arah), maka makhluk hidup tidak kehabisan oksigen untuk bernapas dan
tidak kehabisan air untuk keperluan sehari-hari.
1. Keadaan Kesetimbangan
Reaksi yang dapat berlangsung dalam dua arah disebut reaksi dapat balik
(reversibel). Apabila dalam suatu reaksi kimia, kecepatan reaksi ke kanan sama
dengan kecepatan reaksi ke kiri, maka reaksi dikatakan dalam keadaan setimbang.
Secara umum, reaksi kesetimbangan dapat dinyatakan sebagai:
A + B ←⎯⎯⎯⎯→ C + D
Ada dua macam sistem kesetimbangan, yaitu kesetimbangan dalam sistem
homogen dan kesetimbangan dalam sistem heterogen.
A. Kesetimbangan dalam Sistem Homogen
1. Kesetimbangan dalam sistem gas–gas
Contoh:
2 SO2(g) + O2(g) ←⎯⎯⎯⎯→ 2 SO3(g)
2. Kesetimbangan dalam sistem larutan–larutan
Contoh:
NH4OH(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ NH4+(aq) + OH–(aq)
B. Kesetimbangan dalam Sistem Heterogen
1. Kesetimbangan dalam sistem padat–gas
Contoh:
CaCO3(s) ←⎯⎯⎯⎯→ CaO(s) + CO2(g)
2. Kesetimbangan dalam sistem padat–larutan
Contoh:
BaSO4(s) ←⎯⎯⎯⎯→ Ba2+(aq) + SO42–(aq)
3. Kesetimbangan dalam sistem larutan–padat–gas
Contoh:
Ca(HCO3)2(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
2. Pergeseran Kesetimbangan
Apakah yang akan terjadi bila simpanan air di bumi habis? Penggundulan
hutan karena pohon-pohon ditebang untuk diambil kayunya atau membuka lahan
untuk ladang. Tidak ada simpanan air tanah. Siklus air menjadi terganggu, sehingga
sistem kesetimbangan air di alam juga akan terganggu. Kalau ada pengaruh dari
luar, sistem kesetimbangan akan mengadakan aksi untuk mengurangi pengaruh
atau gangguan tersebut. Asas Le Chatelier menyatakan: “Bila pada sistem
kesetimbangan diadakan aksi, maka sistem akan mengadakan reaksi sedemikian
rupa, sehingga pengaruh aksi itu menjadi sekecil-kecilnya”. Perubahan dari keadaan
kesetimbangan semula ke keadaan kesetimbangan yang baru akibat adanya aksi
atau pengaruh dari luar itu dikenal dengan pergeseran kesetimbangan (Martin S.
Silberberg, 2000). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran kesetimbangan
adalah:
1. perubahan konsentrasi salah satu zat
2. perubahan volume atau tekanan
3. perubahan suhu
A. Perubahan Konsentrasi
Apabila dalam sistem kesetimbangan homogen, konsentrasi salah satu zat
diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan dari
zat tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu zat diperkecil, maka
kesetimbangan akan bergeser ke pihak zat tersebut. Bila zat diencerkan dengan
menambah air pada sistem, maka kesetimbangan bergeser pada jumlah molekul
terbanyak.
B. Perubahan Volume atau Tekanan
Jika dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi yang menyebabkan
perubahan volume (bersamaan dengan perubahan tekanan), maka dalam sistem
akan mengadakan reaksi berupa pergeseran kesetimbangan sebagai berikut.
1. Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil), maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah jumlah koefisien reaksi kecil.
2. Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar), maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah jumlah koefisien reaksi besar.
Catatan: Pada sistem kesetimbangan di mana jumlah koefisien reaksi sebelah kiri sama dengan
jumlah koefisien reaksi sebelah kanan, maka perubahan tekanan atau volume tidak
menggeser letak kesetimbangan
Contoh:
Pada reaksi kesetimbangan:
N2(g) + 3 H2(g) ←⎯⎯⎯⎯→ 2 NH3(g)
jumlah koefisien reaksi di kanan = 2
jumlah koefisien reaksi di kiri = 1 + 3 = 4
• Bila pada sistem kesetimbangan tersebut tekanan diperbesar (volume
diperkecil), maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan (jumlah koefisien
kecil).
• Bila pada sistem kesetimbangan tersebut tekanan diperkecil (volume
diperbesar), maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri (jumlah koefisien
besar).
C. Perubahan suhu
Menurut Van’t Hoff:
1. Bila pada sistem kesetimbangan suhu dinaikkan, maka kesetimbangan
reaksi akan bergeser ke arah yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi
endoterm).
2. Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan
reaksi akan bergeser ke arah yang membebaskan kalor (ke arah reaksi
eksoterm).
Contoh:
2 NO(g) + O2(g) ←⎯⎯⎯⎯→ 2 NO2(g) ΔH = –216 kJ
(reaksi ke kanan eksoterm)
Reaksi ke kanan eksoterm berarti reaksi ke kiri endoterm.
• Jika pada reaksi kesetimbangan tersebut suhu dinaikkan, maka kesetimbangan
akan bergeser ke kiri (ke arah endoterm atau yang membutuhkan
kalor).
• Jika pada reaksi kesetimbangan tersebut suhu diturunkan, maka kesetimbangan
akan bergeser ke kanan (ke arah eksoterm).
D. Pengaruh Katalisator terhadap Kesetimbangan
Fungsi katalisator dalam reaksi kesetimbangan adalah mempercepat
tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak kesetimbangan (harga
tetapan kesetimbangan Kc tetap). Hal ini disebabkan katalisator mempercepat
reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar.
PENGARUH KATALISATOR TERHADAP KESETIMBANGAN
Fungsi katalisator dalam reaksi kesetimbangan adalah mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak kesetimbangan (harga tetapan kesetimbangan Kc tetap), hal ini disebabkan katalisator mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar.
HUBUNGAN ANTARA HARGA Kc DENGAN Kp
Untuk reaksi umum:
a A(g) + b B(g) ↔ c C(g) + d D(g)
Harga tetapan kesetimbangan:
Kc = [(C)c . (D)d] / [(A)a .(B)b]
Kp = (PCc x PDd) / (PAa x PBb)
dimana: PA, PB, PC dan PD merupakan tekanan parsial masing-masing gas A, B. C dan D.
Secara matematis, hubungan antara Kc dan Kp dapat diturunkan sebagai:
Kp = Kc (RT) Dn
dimana Dn adalah selisih (jumlah koefisien gas kanan) dan (jumlah koefisien gas kiri).
Contoh:
Jika diketahui reaksi kesetimbangan:
CO2(g) + C(s) ↔ 2CO(g)
Pada suhu 300o C, harga Kp= 16. Hitunglah tekanan parsial CO2, jika tekanan total dalam ruang 5 atm!
Jawab:
Misalkan tekanan parsial gas CO = x atm, maka tekanan parsial gas CO2 = (5 – x) atm.
Kp = (PCO)2 / PCO2 = x2 / (5 – x) = 16 → x = 4
Jadi tekanan parsial gas CO2 = (5 – 4) = 1 atm
Apabila air dalam sebuah tempat tertutup (sistem tertutup atau pada suhu
kamar) dipanaskan, beberapa molekul air pada permukaan akan bergerak cukup
cepat untuk lepas dari cairan dan menguap. Apabila air berada dalam ruang terbuka,
tidak mungkin molekul air akan kembali lagi, sehingga uap yang terbentuk akan
habis. Namun, jika air berada pada suatu tempat tertutup , maka akan terdapat perbedaan.
Uap yang terbentuk tidak dapat melepaskan diri dan akan
bertabrakan dengan air-air di permukaan dan akan kembali pada cairan (dengan
kata lain mengembun). Pada awalnya kecepatan pengembunan rendah, saat terdapat
sedikit molekul dalam uap. Penguapan akan berlanjutdengan kecepatan yang lebih
besar daripada pengembunan.Oleh karena itu, volume air akan menyusut dan
molekul-molekul uap akan bertambah.
Bertambahnya molekul-molekul uap mengakibatkan
molekul-molekul tersebut saling bertabrakan, dan
bergabung dengan cairan. Pada akhirnya, kecepatan
penguapan dan pengembunan akan sama. Keadaan
di mana reaksi berlangsung terus-menerus dan
kecepatan membentuk zat produk sama dengan
kecepatan menguraikan zat pereaksi disebut
kesetimbangan dinamik. Reaksi kimia yang dapat
balik (zat-zat produk dapat kembali menjadi zat-zat semula) disebut reaksi reversibel.
Ciri-ciri kesetimbangan dinamis adalah:
1. Reaksi berlangsung terus-menerus dengan arah yang berlawanan.
2. Terjadi pada ruang tertutup, suhu, dan tekanan tetap.
3. Kecepatan reaksi ke arah produk (hasil reaksi) sama dengan kecepatan reaksi ke
arah reaktan (zat-zat pereaksi).
4. Tidak terjadi perubahan makroskopis, yaitu perubahan yang dapat dilihat, tetapi
terjadi perubahan mikroskopis, yaitu perubahan tingkat partikel (tidak dapat
dilihat).
5. Setiap komponen tetap ada.
Pada reaksi kesetimbangan peruraian gas N2O4 menjadi gas NO2, tercapai
keadaan setimbang saat kecepatan terurainya N2O4 sama besarnya dengan kecepatan
membentuk kembali N2O4.
N2O4(g) ←⎯⎯⎯⎯→ 2 NO2(g)
Tercapainya kesetimbangan dinamis peruraian N2O4 dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar (a) Reaksi dimulai,
campuran reaksi terdiri dari N2O4 tidak berwarna, (b) N2O4 terurai
membentuk NO2 cokelat kemerahan,warna campuran jadi cokelat, (c)
Kesetimbangan tercapai, konsentrasiNO2 dan N2O4 konstan dan warna
campur-an mencapai warna final, (d)Karena reaksi berlangsung terusmenerus
dengan kecepatan sama,maka konsentrasi dan warna konstan.
Sumber: Chemistry, The MolecularNature of Matter and Change, Martin
S. Silberberg, 2000.
Dalam sistem terbuka (di alam sekitar kita) terjadi kesetimbangan kimia
(reaksi bolak-balik/dua arah/reversibel), yaitu proses siklus oksigen, siklus
air, dan siklus nitrogen. Dengan adanya kesetimbangan kimia (reaksi reversibel/
dua arah), maka makhluk hidup tidak kehabisan oksigen untuk bernapas dan
tidak kehabisan air untuk keperluan sehari-hari.
1. Keadaan Kesetimbangan
Reaksi yang dapat berlangsung dalam dua arah disebut reaksi dapat balik
(reversibel). Apabila dalam suatu reaksi kimia, kecepatan reaksi ke kanan sama
dengan kecepatan reaksi ke kiri, maka reaksi dikatakan dalam keadaan setimbang.
Secara umum, reaksi kesetimbangan dapat dinyatakan sebagai:
A + B ←⎯⎯⎯⎯→ C + D
Ada dua macam sistem kesetimbangan, yaitu kesetimbangan dalam sistem
homogen dan kesetimbangan dalam sistem heterogen.
A. Kesetimbangan dalam Sistem Homogen
1. Kesetimbangan dalam sistem gas–gas
Contoh:
2 SO2(g) + O2(g) ←⎯⎯⎯⎯→ 2 SO3(g)
2. Kesetimbangan dalam sistem larutan–larutan
Contoh:
NH4OH(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ NH4+(aq) + OH–(aq)
B. Kesetimbangan dalam Sistem Heterogen
1. Kesetimbangan dalam sistem padat–gas
Contoh:
CaCO3(s) ←⎯⎯⎯⎯→ CaO(s) + CO2(g)
2. Kesetimbangan dalam sistem padat–larutan
Contoh:
BaSO4(s) ←⎯⎯⎯⎯→ Ba2+(aq) + SO42–(aq)
3. Kesetimbangan dalam sistem larutan–padat–gas
Contoh:
Ca(HCO3)2(aq) ←⎯⎯⎯⎯→ CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
2. Pergeseran Kesetimbangan
Apakah yang akan terjadi bila simpanan air di bumi habis? Penggundulan
hutan karena pohon-pohon ditebang untuk diambil kayunya atau membuka lahan
untuk ladang. Tidak ada simpanan air tanah. Siklus air menjadi terganggu, sehingga
sistem kesetimbangan air di alam juga akan terganggu. Kalau ada pengaruh dari
luar, sistem kesetimbangan akan mengadakan aksi untuk mengurangi pengaruh
atau gangguan tersebut. Asas Le Chatelier menyatakan: “Bila pada sistem
kesetimbangan diadakan aksi, maka sistem akan mengadakan reaksi sedemikian
rupa, sehingga pengaruh aksi itu menjadi sekecil-kecilnya”. Perubahan dari keadaan
kesetimbangan semula ke keadaan kesetimbangan yang baru akibat adanya aksi
atau pengaruh dari luar itu dikenal dengan pergeseran kesetimbangan (Martin S.
Silberberg, 2000). Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pergeseran kesetimbangan
adalah:
1. perubahan konsentrasi salah satu zat
2. perubahan volume atau tekanan
3. perubahan suhu
A. Perubahan Konsentrasi
Apabila dalam sistem kesetimbangan homogen, konsentrasi salah satu zat
diperbesar, maka kesetimbangan akan bergeser ke arah yang berlawanan dari
zat tersebut. Sebaliknya, jika konsentrasi salah satu zat diperkecil, maka
kesetimbangan akan bergeser ke pihak zat tersebut. Bila zat diencerkan dengan
menambah air pada sistem, maka kesetimbangan bergeser pada jumlah molekul
terbanyak.
B. Perubahan Volume atau Tekanan
Jika dalam suatu sistem kesetimbangan dilakukan aksi yang menyebabkan
perubahan volume (bersamaan dengan perubahan tekanan), maka dalam sistem
akan mengadakan reaksi berupa pergeseran kesetimbangan sebagai berikut.
1. Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil), maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah jumlah koefisien reaksi kecil.
2. Jika tekanan diperkecil (volume diperbesar), maka kesetimbangan akan
bergeser ke arah jumlah koefisien reaksi besar.
Catatan: Pada sistem kesetimbangan di mana jumlah koefisien reaksi sebelah kiri sama dengan
jumlah koefisien reaksi sebelah kanan, maka perubahan tekanan atau volume tidak
menggeser letak kesetimbangan
Contoh:
Pada reaksi kesetimbangan:
N2(g) + 3 H2(g) ←⎯⎯⎯⎯→ 2 NH3(g)
jumlah koefisien reaksi di kanan = 2
jumlah koefisien reaksi di kiri = 1 + 3 = 4
• Bila pada sistem kesetimbangan tersebut tekanan diperbesar (volume
diperkecil), maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan (jumlah koefisien
kecil).
• Bila pada sistem kesetimbangan tersebut tekanan diperkecil (volume
diperbesar), maka kesetimbangan akan bergeser ke kiri (jumlah koefisien
besar).
C. Perubahan suhu
Menurut Van’t Hoff:
1. Bila pada sistem kesetimbangan suhu dinaikkan, maka kesetimbangan
reaksi akan bergeser ke arah yang membutuhkan kalor (ke arah reaksi
endoterm).
2. Bila pada sistem kesetimbangan suhu diturunkan, maka kesetimbangan
reaksi akan bergeser ke arah yang membebaskan kalor (ke arah reaksi
eksoterm).
Contoh:
2 NO(g) + O2(g) ←⎯⎯⎯⎯→ 2 NO2(g) ΔH = –216 kJ
(reaksi ke kanan eksoterm)
Reaksi ke kanan eksoterm berarti reaksi ke kiri endoterm.
• Jika pada reaksi kesetimbangan tersebut suhu dinaikkan, maka kesetimbangan
akan bergeser ke kiri (ke arah endoterm atau yang membutuhkan
kalor).
• Jika pada reaksi kesetimbangan tersebut suhu diturunkan, maka kesetimbangan
akan bergeser ke kanan (ke arah eksoterm).
D. Pengaruh Katalisator terhadap Kesetimbangan
Fungsi katalisator dalam reaksi kesetimbangan adalah mempercepat
tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak kesetimbangan (harga
tetapan kesetimbangan Kc tetap). Hal ini disebabkan katalisator mempercepat
reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar.
PENGARUH KATALISATOR TERHADAP KESETIMBANGAN
Fungsi katalisator dalam reaksi kesetimbangan adalah mempercepat tercapainya kesetimbangan dan tidak merubah letak kesetimbangan (harga tetapan kesetimbangan Kc tetap), hal ini disebabkan katalisator mempercepat reaksi ke kanan dan ke kiri sama besar.
HUBUNGAN ANTARA HARGA Kc DENGAN Kp
Untuk reaksi umum:
a A(g) + b B(g) ↔ c C(g) + d D(g)
Harga tetapan kesetimbangan:
Kc = [(C)c . (D)d] / [(A)a .(B)b]
Kp = (PCc x PDd) / (PAa x PBb)
dimana: PA, PB, PC dan PD merupakan tekanan parsial masing-masing gas A, B. C dan D.
Secara matematis, hubungan antara Kc dan Kp dapat diturunkan sebagai:
Kp = Kc (RT) Dn
dimana Dn adalah selisih (jumlah koefisien gas kanan) dan (jumlah koefisien gas kiri).
Contoh:
Jika diketahui reaksi kesetimbangan:
CO2(g) + C(s) ↔ 2CO(g)
Pada suhu 300o C, harga Kp= 16. Hitunglah tekanan parsial CO2, jika tekanan total dalam ruang 5 atm!
Jawab:
Misalkan tekanan parsial gas CO = x atm, maka tekanan parsial gas CO2 = (5 – x) atm.
Kp = (PCO)2 / PCO2 = x2 / (5 – x) = 16 → x = 4
Jadi tekanan parsial gas CO2 = (5 – 4) = 1 atm
FISIKA
USAHA DAN ENERGI
PENGERTIAN USAHAUsaha adalah besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda sehingga benda tersebut mengalami perpindahan. Jika gaya dilambangkan dengan F dan perpindahan dengan s maka secara matematika Usaha dapat dituliskan menjadi
W = F.s
dimana : W = Usaha (Joule)
F = Gaya (N)
s = Perpindahan (m)
Kata – kata usaha sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari, tapi pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari tidak sama persis dengan pengertian usaha dalam fisika. Tetapi jika kita menggunakan ilmu makna maka pengertiannya akan sama.
Usaha dalam kehidupan sehari – hari merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Bila kita perhatikan dengan seksama maka ketika orang mencari uang dia juga mengeluarkan gaya / energi dan untuk mendapatkan uang dia harus melakukan perpindahan / bergerak, dari sini maka pengertian usaha dalam kehidupan dengan di fisika hampir sama.
Selain pengertian di atas jika dihubungkan dengan energi maka Usaha dapat didefinisikan sebagai Besarnya perubahan energi yang digunakan, sehingga selain persamaan diatas Usaha juga dapat dirumuskan :
W = ΔE
Sedangkan Energi itu ada bermacam - macam. Sebagai contoh energi potensial, kinetik, dan mekanik. Sehingga Usaha juga dapat dihitung dengan menggunakan perubahan energi potensial, kinetik atau mekanik.
USAHA OLEH GAYA YANG MEMBENTUK SUDUT
Persamaan diatas (W = F.s) itu hanya berlaku jika gaya yang berkerja segaris dan searah dengan perpindahan. Jika gaya yang bekerja membentuk sudut terhadap perpindahan maka persamaan tersebut tidak dapat digunakan. Akan dapat digunakan jika kita menambahkan cos θ dalam persamaan tersebut. Dimana θ adalah besar sudut antara gaya terhadap perpindahan.
Hasil akhir persamaannya menjadi :
W = Fcos θ.s
Perhatikan gambar di bawah ini
USAHA BERNILAI NOL (TIDAK MELAKUKAN USAHA)
Tidak semua gaya yang sudah bekerja dikatakan melalukan usaha atau semua benda yang berpindah telah dikenai usaha. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas, berikut ini peristiwa yang usahanya bernilai nol
- Gaya penyebab ada tetapi tidak ada perpindahan. F tidak sama dengan nol dan s sama dengan nol, contohnya adalah ketika kita mendorong tembok. Walaupun kita sudah mengeluarkan gaya tetapi tembok tidak berpindah maka kita dikatakan tidak melakukan usaha.
- Gaya penyebab tidak ada tetapi terjadi perpindahan. Contohnya adalah ketika kita bermain sky dan kita sedang ber GLB maka resultan gayanya sama dengan nol tetapi kita mengalami perpindahan. Kejadian ini juga tergolong usaha bernilai nol atau kita dikatakan tidak melakukan usaha.
- Gaya dan perpindahan membentuk sudut 90 derajat. Contohnya ketika kita menenteng tas dan berjalan maju, sudut yang dibentuk gaya penyebab dengan perpindahan yang dihasilkan adalah 90 derajat. Jika kita masukkan kedalam persamaan gaya yang membentuk sudut maka akan kita peroleh hasil Usaha sama dengan nol atau kita dikatakan tidak melakukan usaha.
TIK
PERANGKAT
KERAS JARINGAN LOKAL
1. Network
Interface Card ( NIC )
NIC (Kartu antarmuka jaringan) adalah
perangkat penghubung yang dipasang pada
setiap komputer.
Kartu Jaringan yang banyak digunakan
adalah :a. Kartu Ethernet
- Memiliki port untuk koneksi kabel koaksial.
- Konektor yang digunakan adalah BNC untuk kabel koaksial dan RJ-45 untuk kabel twisted pair.
- Juga memiliki konektor AUI yang dapat dikoneksikan dengan kabel koaksial, twisted pair, dan serat optik.
b. Konektor localtalk
- Memiliki port untuk koneksi kabel koaksial.
- Konektor yang digunakan adalah BNC untuk kabel koaksial dan RJ-45 untuk kabel twisted pair.
- Juga memiliki konektor AUI yang dapat dikoneksikan dengan kabel koaksial, twisted pair, dan serat optik.
b. Konektor localtalk
- Digunakan untuk komputer Macintosh.
- Menggunakan sebuah kotak adapter khusus dan kabel yang terpasang ke port printer.
- Memiliki kekurangan dalam kecepatan transfer data.
- Hanya dapat beroperasi pada kecepatan 0,23 Mbps.
c. Kartu Token Ring
- Menggunakan port dengan tipe konektor 9 pin.
- Berfungsi untuk menyatukan kabel-kabel network dari setiap komputer client, server dan perangkat lainnya.
- Mempunyai beberapa port atau slot konektor dengan nomor urut.
- Hub dibagi menjadi 2 jenis yaitu hub pasif dan hub aktif.
- Topologi yang digunakan adalah topologi star dan menggunakan kabel twisted pair yang dihubungkan dengan hub.
- Hub yang beredar dipasaran, mulai dari hub port 8,12,24,32 dengan konektor RJ-45.
3. Kabel
- Berfungsi untuk menghubungkan satu komputer lainnya.
- Kabel terdiri dari 2 jenis, yaitu: Twisted pair terdiri dari UTP,STP dan Kabel koaksial terdiri dari thick koaksial,thin koaksial.
4.
Konektor
- Kabel twisted pair menggunakan konektor RJ-45 dan kabel koaksial menggunakan konektor BNC.
5. Router
- Berfungsi untuk menghubungkan jaringan LAN dengan internet dalam merutekan transmisi antara keduanya.
- Kelebihan Router adalah kemampuan mencari jalur yang terbaik dalam mentransmisikan pesan atau data dari alamat asal ke alamat tujuan.
- Router dapat mengetahui keseluruhan jaringan dengan mencari sisi yang paling sibuk dan mampu menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi bersih (tidak sibuk lagi).
Langganan:
Postingan (Atom)